Tuesday 5 April 2011

Much Ado About You


Judul : Much Ado About You (Essex Sisters #1)
Penulis : Eloisa James
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Judulnya itu lho... mirip banget karya Shakespeare, Much Ado About Nothing. Yah, sebenernya nggak aneh mengingat pengarangnya, Eloisa James adalah professor yang mengajar sastra Shakespeare.

Resensi :
Tess Essex yang pintar dan yatim piatu harus melaksanakan kewajibannya: menikah dengan pantas dan segera, agar ia bisa mengatur pernikahan untuk ketiga adiknya?Annabel yang cantik, Imogen yang romantis, dan Josie yang praktis. Sepeninggal ayah mereka, gadis-gadis itu menjadi anak perwalian Duke of Holbrook yang pemabuk. Tak disangka, pada hari kedatangan kakak-beradik Essex di rumah sang duke, Earl of Mayne dan Lucius Felton sedang berkunjung, Menurut pendamping Tess, pria-pria itu "tangkapan" yang baik bagi para gadis Essex, mengingat gelar, kekayaan, dan reputasi mereka.

Tepat ketika Tess mulai mengira semuanya akan berjalan dengan baik, salah seorang adiknya kabur bersama lord muda yang gila kuda, sementara tunangan Tess pergi begitu saja, meninggalkannya di altar! Reputasi Tess diselamatkan oleh salah satu tamu sang duke, yang bersedia menggantikan posisi tunangan Tess. Ia tahu ini tak bisa dipercaya, tetapi ia mungkin telah jatuh cinta...


Awalnya gue nggak tertarik beli buku ini. Cuma karena gue mau coba karangan historical romance yang lain, gue coba karangan dia. Apalagi pengarang favorit gue, Julia Quinn adalah salah satu temannya. Gue asal beli buku berjudul Kiss Me, Annabel. Eh, ternyata buku itu adalah sekuel dari buku ini. Jadi, gue beli juga ini buku.

Gue nggak suka Eloisa James. Gaya bahasa dia acak-acakan dan perpindahan POV yang terlalu sering membuat pembaca jadi pusing. Apalagi dia menyediakan terlalu banyak secondary character yang malah membuat cerita tokoh utama jadi nggak fokus. 

Tapi itu dulu, waktu gue baca novelnya yang berjudul Duchess In Love. Sumpah, itu buku bosenin banget.

Gue males banget baca buku dia jadinya. Tapi begitu gue baca buku ini, gue langsung kaget. Kok kesannya beda banget sama buku yang gue baca dulu. Apa mungkin ini cuma perasaan gue aja? Soalnya buku yang gue baca dulu terjemahan Dastan Books, sedangkan ini terjemahan Gramedia. Rasanya enak banget bacanya, ngalir gitu.

Hanya saja gue rasa emang buku ini bagus. Memang bukan jenis yang fokusnya romance seperti historical romance biasanya. Buku ini lebih banyak menceritakan hubungan di antara kakak dan adik. Mulai dari Tess yang sarkastik dan kakak yang baik, Annabel (gue suka banget sama ini orang) yang realistik dan matre (lucu banget kalau dia lagi ngomong, kesannya polos dan bajingan), Imogen yang mengesalkan dengan perasaan cinta matinya pada cowok tolol (tapi gue suka di bagian dia iri sama Tess, rasanya manusiawi banget), dan Josie yang keliatannya polos dan penurut. Gue suka percakapan di antara adik kakak itu. Makanya gue jadi jatuh cinta sama novel ini.

Untuk tokoh utama prianya, masalahnya terletak pada namanya yang agak ganjil. Lucius Felton. Serasa membayangkan Tom Felton dan Lucius Malfoy. Apalagi Eloisa mendeskripsikannya sebagai cowok yang nggak terlalu tampan dan pirang dengan rambut disisir ke belakang. Astaga, mirip banget. Hahahaha...

Dua tokoh utamanya sangat menyenangkan. Cowoknya sopan dan gentleman banget. Terus dia sangat kaya walaupun nggak punya gelar. Sikapnya kaku dan praktis tapi dia berbuat baik secara diam-diam dari belakang. Yah, bukan tipe cowok gue sih (gue sukanya yang nakal dan jahil), tapi boleh lah jadi tokoh utama. Tessnya sih nggak usah ditanya. Baik banget deh. 

Jadi, sebagai kesimpulan buku ini gue kasih empat dari lima bintang. Mengejutkan kan? Biasanya gue kasih karangan Eloisa James maksimal tiga bintang. Tapi yang ini cukup beda dan fresh dibanding bukunya yang lain.

Ya, sudah. Gue harus kembali belajar.

Dreamer hopes that these torturing exams will be over SOON,


:) 

No comments:

Post a Comment