Wednesday 2 November 2011

Savage Thunder


Judul : Savage Thunder (Wyoming #2)
Pengarang : Johanna Lindsey
Tebal : 480 halaman
Penerbit : Dastan Books
Resensi :
Lady Jocelyn Fleming adalah wanita cantik berambut merah dengan semangat membara dan harta warisan berlimpah. Ia melarikan diri dari Inggris ke daerah barat Amerika yang liar untuk memulai hidup baru sekaligus guna menghindari pembunuh yang terus mengejarnya selama tiga tahun terakhir atas suruhan pewaris gelar mendiang suaminya.

Sementara itu, White Thunder yang dibesarkan sebagai seorang Indian rela memenuhi permintaan ibunya untuk hidup layaknya pria kulit putih dan mengganti namanya menjadi Colt Thunder. Namun, sebuah pengalaman buruk membuat pria berdarah campuran itu selalu menjaga jarak dengan kaum kulit putih, terutama para wanitanya... sampai ia bertemu dengan Jocelyn yang mengusik hasrat yang dipendamnya dalam-dalam.

Jocelyn menyewa Colt menjadi pemandu untuk menemukan tempat tinggal yang baru setelah Colt berhasil menyelamatkannya dari salah satu usaha percobaan pembunuhan terhadap dirinya. Selama perjalanan mereka, ketertarikan di antara keduanya pun tumbuh semakin besar dan tak tertahankan. Colt mendapati dirinya melawan emosi yang meluap ketika aturan dunia mereka yang berbeda saling berbenturan. Sementara itu, Jocelyn terus berusaha dengan gigih meyakinkan Colt tentang ketulusan hatinya. Dapatkah Jocelyn menyembuhkan luka masa lalu Colt? Sanggupkah Colt menghapus prasangka yang telah melekat sekian lama? Akankah Jocelyn dan Colt menjawab panggilan cinta mereka?


Ini pertama kalinya saya baca karangan Johanna Lindsey. Katanya dia pengarang historical romance yang oke. Tapi saya salah pilih bacaan ya kayaknya. Memang buku ini dibeliin orang, bukan saya yang milih. 

Yah, menurut saya buku ini membosankan sih. Ceritanya begitu-begitu saja hanya seputar melarikan diri dari pembunuh. Nggak jelas lah. Romancenya juga tipe yang to the point. Ceweknya suka, cowoknya suka. Cuma saling gengsi-gengsian dan minder-minderan. 

Buku ini termasuk dalam seri Wyoming. Tepatnya ini buku kedua. Tapi kalau lihat dari ceritanya, saya sih nggak mau baca yang lain. 

Yang bikin saya geleng-geleng kepala itu adalah satu love scene-nya. Alamak, di atas kuda berkuda-kudaan. Kreatif amat ini pengarang. 

Mungkin saya bakal coba karangan Johanna Lindsey yang lain karena dia katanya pengarang yang oke banget. Memang sih saya bisa melihat dari gaya tulisannya yang kelihatannya sudah ahli banget mendeskripsikan sesuatu. Mengalir banget. Tapi untuk buku ini saya kasih dua bintang buat ceritanya dan ekstra satu bintang untuk cara menyampaikan ceritanya. Jadi, tiga bintang.

Dreamer is in relax state...


:)  

No comments:

Post a Comment