Sunday 8 December 2013

Insurgent


Judul : Insurgent (Divergent #2)
Penulis : Veronica Roth
Tebal : 525 halaman
Penerbit : HarperCollins Children's Books

One choice can transform you, or destroy you.

Every choice has consequences, and as unrest surges in the factions all around her, Tris Prior must continue trying to save those she loves, and herself, while grappling with haunting questions of grief and forgiveness, identity and loyalty, politics and love.


Review:
Dibanding Divergent, Insurgent jauh lebih bagus. Cerita tidak hanya berkutat di satu tempat. Kita diajak berkeliling ke faksi-faksi lain dan berkenalan dengan orang-orang baru. Action-nya jauh lebih banyak dan rahasia besar yang terbuka di akhir menjelaskan semuanya. Awalnya saya tidak mengerti kenapa dunia Tris dibagi ke dalam lima faksi, tapi setelah membaca buku ini saya jadi mengerti.

Cerita dimulai dari perjalanan Tris, Four, dan para survivor menuju tempat tinggal faksi Amity. Saya sempat curiga kalau Tris hanya akan diam saja dan hidup nyaman di asrama Amity ini. Tapi kedatangan prajurit Dauntless atas perintah Jeanine membuat mereka harus kabur melarikan diri lagi. 

Tanpa tujuan, mereka akhirnya berakhir di tempat tinggal orang-orang terbuang yang tidak memiliki faksi. Di sini kita bisa melihat kalau perang besar akan terjadi. Orang-orang tidak berfaksi ini sedang mempersiapkan diri untuk melawan Jeanine dan pengikut-pengikutnya. Kebetulan jumlah mereka jauh lebih besar. 


Selain bertahan hidup, Tris juga harus menghadapi kesedihan akan kematian orang tuanya serta rasa bersalahnya karena telah membunuh Will. Jiwanya sedikit terganggu dan Four tidak mau memakluminya. Four menganggap Tris sebagai orang yang kuat dan tidak sadar kalau Tris bukanlah orang yang sama lagi setelah kejadian di akhir buku pertama. Saya agak menyayangkan karakter Four yang rusak di sini walaupun saya bisa mengerti kalau pria itu cemas. Tris kerap kali menghadang bahaya tanpa memikirkan keselamatan dirinya sendiri dan memang Tris ingin mati karena tidak sanggup menanggung rasa bersalah. 

Ada beberapa bagian dari petualangan Tris yang tidak saya suka, terutama bagian dia menyerahkan diri pada Jeanine karena takut teman-temannya mati. Saya juga tidak suka dengan munculnya karakter baru yang tidak penting. Karakter-karakter itu diperkenalkan dan beberapa halaman kemudian karakter itu mati dalam penyerangan. Kesannya random sekali. Selain itu, sepertinya Veronica Roth terlihat terburu-buru dalam menulis buku ini. Gaya penceritaannya di Divergent jauh lebih rapi dan konsisten dibandingkan di buku ini. 

Saya berharap buku selanjutnya akan lebih bagus lagi. Penasaran bagaimana penulis mengakhiri kisah ini. :D

4/5

No comments:

Post a Comment